Aku dan
keluarga tidak pernah menyangka Tuhan akan menitipkan kami seekor anjing yang
lucu. Awal kisah ini dimulai dari Jati kakakku yang menemukan seekor anjing
yang masih berumur sekitar 4 bulan disekolah kami yang nyasar kekelasya. Lalu
ia bawa pulang kerumah. Awalnya aku dan ibuku sangat tidak setuju dengan adanya
anjing itu dirumah, tapi ayah dan Jati bersikeras untuk memliharanya. Karena
terinspirasi dari kisah anjing bernama Hachiko yang setia, aku memutuskan untuk
memberinya nama Hachiko dan panggilannya Chiko. Tapi karena kelakuannya yang
kadang konyol sebagai seekor anjing, kami sering memanggilnya HaiChiko.
Beberapa
minggu dirumah, Chiko sering bikin kotor rumah dan membuat ayah yang tempramen
menjadi marah terus sama Jati. Sampai akhirnya ia sempat mau dibuang dan sudah
ditaro diluar rumah. Tapi karena ayah yang enggak tega, akhirnya Chiko dibawa
masuk kerumah lagi.
Dia memang hanya anjing kampung,
tapi dia punya sorot mata yang lain dari anjing-anjing kebanyakan. Dia juga gak
galak, dia lucu dan kadang konyol dan bodoh wkwkwk.