CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Kamis, 15 November 2012

My Tears






Hari ini tangisku meluap lagi, untuk kesekian kalinya aku lemah kembali. Lemah oleh beban hidupku, oleh derita-deritaku, oleh kejamnya kenyataan, oleh takdir yang memuakkan ini.

Aku tenggelam lagi dalam derai-derai air mataku. Tetesan demi tetesan yang menggambarkan lemahnya diriku. Aku benci air mata, aku benci tangisan ini, karena aku benci diriku menjadi lemah olehnya.

Setiap butir air mata yang menghiasi kegelapan hatiku, ditemani seberkas titik-titik hujan. Entah Tuhan sedang menemaniku dengan tangisannya, atau alam ikut merasakan duka kesedihanku.


Aku benci ketika aku seperti ini, tangisan yang membuatku rapuh. Aku hanya takut aku akan menjadi lemah untuk menghadapi kerasnya hidup ini. Aku tidak ingin kalah oleh takdir yang memuakkan ini.

Namun terkadang tangisan ini dapat memulikan sedikit kehampaan disudut hatiku yang rapuh. Terkadang juga tangisan ini bisa membuatku jauh lebih merasa baik. Tetapi tetap saja membuatku terlihat lemah.

Untukmu yang hidupnya teramat lebih indah dari hidupku. Takdirmu yang sangat beruntung, dan semua keberuntunganmu yang bukan milikku. Aku tidak pernah membencimu, aku ingin dekat denganmu. Tetapi hidupku sepertinya harus sendirian, harus menepi dengan segala kesedihan ini.

Aku sendiri, untuk itu aku harus tegar, untuk itu aku harus siap dengan setiap kenyataan yang menanti didepanku. Mereka yang ada disekelilingku memang hanya bisa membuat air mata ini jatuh. Mereka menusukku dengan senyuman palsu mereka, dengan topeng-topeng mereka. Aku tahu apa yang sebenernya ada dipikiran mereka. Aku tahu sebenarnya aku hanya sendiri.

Aku tak ingin air mata ini jatuh lagi. Aku tak ingin menjadi lemah didepan mereka semua yang hanya bisa menghinaku, yang hanya bisa mencercaku, yang hanya bisa menjatuhkan aku. Aku tahu aku tak pernah punya teman yang sungguh-sungguh kepadaku. Tetapi aku harus kuat ya.

Aku hanya berharap tidak akan ada tangis lagi setelah ini. Tidak akan ada kelemahan lagi didalam diriku. Dan untuk secepatnya aku ingin benar-benar lepas seperti angin yang berhembus kemana saja ia mau, aku ingin benar-benar bisa terbebas dari jeratan kesakitan ini.

0 komentar:

Posting Komentar